Fisika Dasar : Kapasitor & Dielektrik
1. Apa bedanya kapasitor dan baterai?
· Kapasitor adalah peranti yang pada dasarnya
terdiri atas dua penghatar (misalnya lempung logam sejajar) yang diberi sekat
dielektrik diantaranya dan menghasilkan kapasitans yang terpakai pada untai
elektrik, dapat menyimpan energi dalam medan listrik dengan cara mengumpulkan
ketidakstabilan internal dala muatan listrik, menghambat aliran arus searah dan
mengizinkan arus rangga sampai batas yang gayut pada kapasitasnya dan pada frekuensi
arus.
· Baterai adalah sumber tegangan arus searah
yang terdiri atas satu atau lebih satuan yang disebut sel, yang mengubah tenaga
kimia, bahang, tenaga termal nuklir, atau tenaga surya menjadi tenaga elektrik.
· Susunan kapasitor mirip dengan baterai. Perbedaannya
adalah di dalam baterai reaksi kimia menghasilkan elektron pada satu terminal
dan menyerap elektron pada terminal lain sedangkan kapasitor tidak dapat
menghasilkan elektron baru.
2. Rangkuman materi Dielektrik
· Dielektrik adalah suatu bahan yang memiliki
daya hantar arus yang sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada, Dielektrik
adalah sejenis bahan isolator listrik yang dapat dikutubkan (polarized) dengan cara menempatkan
bahan dielektrik dalam medan listrik. Ketika bahan ini berada dalam medan listrik, muatan
listrik yang terkandung di dalamnya tidak akan mengalir, sehingga tidak timbul
arus seperti bahan konduktor, tapi hanya sedikit bergeser dari posisi setimbangnya
mengakibatkan terciptanya pengutuban dielektrik.
· Pengutuban dielektrik, muatan positif bergerak menuju kutub negatif
medan listrik, sedang muatan negatif bergerak pada arah berlawanan (yaitu
menuju kutub positif medan listrik) Hal ini menimbulkan medan listrik internal
(di dalam bahan dielektrik) yang menyebabkan jumlah keseluruhan medan listrik
yang melingkupi bahan dielektrik menurun.
· Masing-masing jenis dielektrik memiliki fungsi
dan fungsi yang paling penting dari suatu isolasi adalah:
1. Untuk mengisolasi antara penghantar dengan
pengahantar yang lain. Misalnya antara konduktor fasa dengan konduktor fasa,
atau konduktor fasa dengan tanah.
2. Menahan gaya mekanis akibat adanya arus pada
konduktor yang diisolasi.
3. Mampu menahan tekanan yang diakibatkan panas
dan reaksi kimia.
· Dielektik ada tiga jenis, yaitu padat (solid),
cair (liquid) dan udara (gas). Setiap bahan dielektrik memiliki
kekuatan dielektrik tertentu, yaitu tekanan elektrik tertinggi yang dapat ditahannya dimana
dielektrik tersebut tidak berubah sifat menjadi konduktif (tembus listrik).
·
Bahan dielektrik ada dua jenis, yakni polar dan
non-polar.
1. Molekul dielektrik polar berarti bahwa molekul
dielektrik tersebut dalam keadaan tanpa medan listrik, antara elektron dan
intinya telah membentuk dipol. Sedangkan molekul non-polar ketika tidak ada
medan listrik anatara elektron dan inti tidak tampak sebagai dua muatan
terpisah.
2. Dielektrik molekul polar maupun non polar bila
diletakkan dalam medan listrik akan mengalami polarisasi.
· Arus yang timbul pada suatu dielektrik ada tiga
komponen yaitu arus pengisian, arus absorpsi dan arus konduksi.
· Ada enam sifat-sifat listrik dielektrik yang
perlu diketahui yaitu:
1.
Kekuatan dielektrik
2.
Konduktansi
3.
Rugi-rugi dielektrik
4.
Tahanan isolasi
5.
Peluahan parsial (partial discharge)
6.
Kekuatan kerak isolasi (tracking strength)
· Semua bahan dielektrik memiliki tingkat
ketahanan yang disebut dengan “kekuatan dielektrik”, diartikan sebagai tekanan
listrik tertinggi yang dapat ditahan oleh dielektrik tersebut tanpa merubah
sifatnya menjadi konduktif.
· Tegangan tembus (breakdown voltage)
suatu isolator adalah tegangan minimum yang dibutuhkan untuk merusak dielekrik
tersebut.
· Konduktasi apabila tegangan searah diberikan pada plat-plat
sebuah kapasitor komersil dengan isolasi seperti mika, porselin atau kertas
maka arus yang timbul tidak berhenti mengalir untuk waktu yang singkat, tetapi
turun perlahan-lahan.
· Suatu bahan dielektrik tersusun atas
molekul-molekul dan elektron-elektron di dalamnya terikat kuat dengan inti
atomnya. Ketika bahan tersebut belum dikenai medan listrik, maka susunan
molekul dielektrik tersebut masih belum beraturan (tidak tersusun rapi).
· Perubahan arah molekul akan menimbulkan gesekan
antar molekul. Karena medan listrik yang berubah setiap saat, maka gesekan
antar molekul juga terjadi berulang-ulang. Gesekan ini akan menimbulkan panas
yang disebut dengan rugi-rugi dielektrik.
· Peluahan parsial (partial discharge)
adalah peluahan elektrik pada medium isolasi yang terdapat di antara dua
elektroda berbeda tegangan, di mana peluahan tersebut tidak sampai
menghubungkan kedua elektroda secara sempurna.
·
Ada beberapa jenis peristiwa pada peluahan
parsial, yaitu ;
1.
Peluahan parsial internal
Peluahan ini terjadi pada susunan dielektrik yang tidak
sempurna, terdapat celah atau rongga yang berisi udara atau pun campuran
dielektrik lain yang memiliki konstanta dielektrik lebih rendah.
2.
Peluahan parsial permukaan
Peluahan
parsial permukaan mungkin terjadi bila terdapat daerah yang secara paralel
dengan dielektrik mengalami stres tegangan berlebihan. Kejadian ini biasa
dialami pada bushing, ujung kabel, overhang dari kumparan generator.
3.
Korona
Korona
merupakan hasil terakselerasinya ionisasi di bawah pengaruh suatu medan listik.
Ini merupakan suatu proses fisika dimana struktur molekul netral atau atom diubah akibat benturan atom atau molekul
netral dengan elektron bebas, photon atau ion negatif.
4.
Pemohonan elektrik (electrical treeing)
Pemohonan elektrik bermula dari kondisi dielektrik yang
tidak baik dikarenakan adanya rongga/celah udara di dalam dielektrik itu
sendiri. Apabila diberi tegangan tinggi, maka terjadi
peluahan internal yang dalam waktu lama akan terjadi percabangan rongga akibat
erosi.
· Jika suatu dielektrik diberi tegangan searah, maka arus
yang mengalir pada dielektrik terdiri dari dua komponen, yaitu Arus yang
mengalir pada permukaan dielektrik (Is) dan arus yang mengalir melalui volume
dielektrik (Iv).
· Bila suatu sistem isolasi diberi tekanan
elektrik, maka arus akan mengalir pada permukaannya. Besar arus permukaan ini
menentukan besarnya tahanan permukaan sistem isolasi. Arus ini sering juga
disebut arus bocor atau arus yang menelusuri sirip isolator. Besar arus
tersebut dipengaruhi oleh kondisi sekitar, yaitu suhu, tekanan, kelembaban dan
polusi.
· Dielektrik digunakan untuk memisahkan dua
permukaan yang memiliki perbedaan potensial listrik. Dielektrik banyak
digunakan sebagai isolasi pemisah dan pembungkus pada konduktor. Ada empat area
yang secara prinsipil harus menggunakan pemisah, yaitu :
1. Antara phasa dengan bumi
2. Antara phasa dengan phasa
3. Antara belitan suatu kumparan
4.
Antara kumparan dengan kumparan lainnya
· Pemakaian dielektrik sebagai pemisah pada
transformator daya dibagi secara luas dalam beberapa hal, sebagai berikut :
1. Pemisah antar belitan
2. Pemisah antar kumparan
3. Pemisah kumparan tegangan rendah dengan bumi
4. Pemisah kumparan tegangan rendah dengan
kumparan tegangan tinggi
5.
Pemisah kumparan tegangan tinggi dengan bumi
Komentar
Posting Komentar