Hijabku Adalah Hatiku
Image: Unknow |
Kasih,
hari
ini aku sudah menjadi bagian dari tulang rusukmu.
Maka
biarkanlah aku sebagai penyempurna dari segala kekuatanmu.
Tentu
engkaupun tahu, tak ada tulang rusuk yang lurus, maka tugasmu adalah meluruskan
tulang yang melengkung itu.
Walaupun
tulang rusuk itu bagian dari tulang yang lunak, namun tidaklah mudah bagimu
untuk meluruskannya.
Janganlah
engkau paksa agar dia dapat menjadi lurus seperti yang yang engkau kehendaki,
sebab pemaksaan akan mengakibatkan tulang itu patah bahkan hancur tak berbentuk
lagi.
Jadilah
Imam untukku, sebab engkau adalah jembatanku untuk mencapai keridhoan Ilahi
Rabbi.
Kasih,
hari
ini akan kubuka seluruh hijab yang melekat pada tubuh ini.
Bila
tubuh ini yang membuat engkau menyayangi dan mengasihiku, maka lihatlah ketika
hijab itu tersibak, engkau akan mendapatkan selembar raga yang terlampau hina.
Hanya
seonggok daging yang akan membusuk bila kelak ajalku tiba.
Sungguh
sangat menjijikkan.
Kasih,
sungguh
aku bangga, sebab sebelum aku syah menjadi hakmu, tak pernah engkau memaksa
kehendak agar aku membukakan hijab ini.
Namun
itu tidaklah terlalu penting buatku.
Hijab
yang selalu melekat diraga ini, tak akan berarti apa-apa bila hati kita tak
terjaga.
Ingatlah
wahai kekasih, kita cuma memiliki sebuah hati, maka sangatlah mustahil bila
kita mampu menempatkan didalamnya dua orang yang kita cintai dengan porsi yang
sama.
Kasih,
ku
mohon, biarkanlah aku senantiasa bersemayam dihatimu, seperti akupun membiarkan
engkau menempati seluruh relung hatiku.
Supaya
kita bisa saling mengingatkan bila kelak hati kita melakukan kecurangan.
Kasih,
hari
ini aku sudah menjadi bagian tanggung jawabmu.
Sebagai
laki-laki, kelak engkau akan menyadari, bukanlah hal yang mudah ketika Ayahku melepas
dan menyerahkan segala haknya kepadamu.
Maka
hargailah itu.
Sebab
dimatanya, engkau layak menerima amanah itu.
Ingatlah,
perjanjianmu dengannya disaksikan dan dicatat oleh para Malaikat Allah,
tersimpan di 'Arsy untuk selamanya.
Karya: Wulan
Komentar
Posting Komentar